Minggu, 01 Agustus 2010


         Keadaan ini yang selalu membuat tertekan dan tanpa pikiran. Saya tidak pernah mengerti bagaimana keadaan ini. Hal ini selalu mencobaba mengigatkan pada kebaikan dan yang terlintas kesalahan dan keburukan sebuah pribadi. Haruskah sebuah tekanan dilakukan dengan kepastian tanpa pemikran menyesuaikan keadaan. Tersudut dan tertekan mungkin disebabkan sebuah ketulusan. Kebaikan, keemosiaan, .. entah harus dikendalikan dengan cara apa. Dia itu selalu menyelinap dan tidak mencoba untuk berasa peka dengan membalikan keadaan. Kejujuran selaluu mengatakan yang terbaik. Saat ini, beberapa waktu, itu sebab tekanan. Ini bukan rasa untuk mengabaikan karena ini sedang berusaha mencari dan membalas sebuah ketulusan. Tapi... diri ini tak menutup kemungkinan dan bukan berperasangka buruk  ,. Dia goyah karena senggolan yang sebenarnya hadir dari bagian sandaran saya. Tapi saya tidak akan berfikir seperti itu. Tapi jika yang terbaik hadir dari sandaran itu saya pun harus ikhlas dan tetap memberikan kekuatan yang selalu mengangkat semangatnya. dia  pernah membantah perkataan udara sebelahnya. Yaa,. Kedewasaan , keperibadian yang membacakan tepatnya keadaan dan bukan emosional,hanya sikap rasional yang saya dan rasa ini harapkan dalam penantian keinginan.
                                                     Dia, saya, dia,..............

Tidak ada komentar: